Armada peti kemas Hapag Lloyd yang berjumlah 1,6 juta akan dilengkapi dengan alat pelacak pada tahun 2024, dan perusahaan pengangkut tersebut merayakan pemasangan alat pelacaknya yang ke-700.000, sebuah momen penting ketika perusahaan menciptakan armada peti kemas pintar terbesar di dunia.
Pada hari Senin, perangkat tersebut dipasang pada kontainer pengiriman di kantor pusat perusahaan di Hamburg, Menteri Federal Jerman untuk Digital dan Transportasi Dr. Falk Wessing. “Digitalisasi menawarkan peluang besar bagi industri transportasi. Salah satu tandanya adalah kemajuan yang dicapai Hapag-Lloyd dalam membangun armada kapal kontainer pintar. Kemajuan ini tidak hanya akan menguntungkan industri pelayaran, namun juga memperkuat posisi Jerman sebagai pusat inovasi, dan berkontribusi terhadap visi kami mengenai sektor transportasi yang lebih terhubung dan efisien,” kata Wissing.
"Kami bangga menjadi yang terdepan dalam digitalisasi pengiriman peti kemas. Proyek 'Smart Container Fleet' kami bertujuan untuk mentransformasi industri dan menetapkan standar baru untuk transparansi rantai pasokan dan layanan pelanggan." CEO Hapag-Lloyd Rolf Habben Jansen menambahkan.
Pemantauan kontainer kering akan menjadi terobosan baru karena pemasangan teknologi pelacakan real-time secara permanen pada kontainer pengiriman standar dan pengumpulan data dari kontainer tersebut akan meningkatkan visibilitas dan menjawab pertanyaan penting: “Di mana kontainer saya sekarang?”
Alat pelacak bertenaga baterai surya ini dilengkapi dengan sensor internal dan sistem penentuan posisi global dan akan mengirimkan data melalui jaringan telepon seluler selain mencatat peristiwa dampak dan suhu sekitar. Peralatan tersebut tahan ledakan sesuai standar yang ditetapkan, menjamin keselamatan awak, kargo, dan kapal.
Pada awal tahun 2024, sebagian besar armada kontainer Hapag-Lloyd akan menjadi pintar. Sekitar waktu yang sama, Hapag-Lloyd berencana meluncurkan produk komersial terkait yang disebut Live Position.
