SEBUAH AIRLINE yang didirikan oleh Ethiopian Airlines dengan investor institusional dan pemerintah Nigeria berencana untuk mulai beroperasi pada bulan Oktober, lapor Bloomberg.
Maskapai yang diberi nama Nigeria Air ini akan memulai dengan kombinasi dua pesawat berbadan lebar dan enam pesawat berbadan sempit, kata CEO Ethiopian Airlines Mesfin Tasew.
Maskapai penerbangan yang diusulkan ini akan memberi Ethiopian Airlines, maskapai terbesar di benua itu, sebuah pijakan di negara terpadat di Afrika, tempat sekitar 23 maskapai penerbangan domestik bersaing untuk mendapatkan pengaruh. Upaya pemerintah sebelumnya untuk mendirikan maskapai penerbangan nasional telah gagal.
Pemerintah Nigeria akan memiliki lima persen; Ethiopian Airlines, 49 persen, sedangkan sisanya akan dimiliki oleh investor institusional Nigeria termasuk MRS Oil Nigeria Plc, dua perusahaan di sektor penerbangan, “sebuah lembaga keuangan besar”, kata Zemedeneh Negatu, ketua global Fairfax Africa Fund LLC. , yang membantu investor mengumpulkan dana.
Mr Negatu menolak menyebutkan nama investornya. Pemerintah Nigeria tidak akan membayar uang tunai untuk kepemilikan sahamnya, katanya.
Operator di negara ini telah berjuang untuk tetap bertahan. Negara-negara tersebut terkendala oleh kurangnya akses terhadap mata uang asing, mahalnya harga bahan bakar penerbangan, dan sistem perpajakan yang beragam. Hanya Air Peace, maskapai penerbangan terbesar di negara ini, yang terbang ke luar negeri.
Mantan maskapai penerbangan nasional Nigeria Airways menghentikan operasinya pada tahun 2003 dan dilikuidasi. Kemitraan dengan Virgin Atlantic Airways untuk memulai sebuah maskapai penerbangan setahun kemudian runtuh setelah perusahaan yang berbasis di Inggris tersebut menarik diri dari kemitraan tersebut karena perbedaan pendapat dengan pemerintah Nigeria.
Mengoperasikan maskapai penerbangan di Nigeria “bukanlah tugas yang mudah. Ini akan menjadi tantangan besar,” kata Tasew, seraya menambahkan bahwa negara tersebut memiliki dana sebesar US$82 juta yang diperlukan untuk repatriasi dari negara tersebut. “Kami memiliki orang-orang yang mengetahui budaya bisnis Nigeria. Kami yakin kami dapat mengelola dan mengembangkan maskapai ini.”
Nigeria Air akan mulai menerbangi 15 rute domestik dan kemudian memperluas ke kota-kota di Afrika Barat serta rute internasional termasuk London, New York dan Shanghai.
Fairfax yang berbasis di Washington DC telah mengumpulkan $250 juta dalam bentuk pembiayaan ekuitas untuk maskapai tersebut dan sedang mempertimbangkan apakah akan menerima $50 juta lagi dari “dua investor institusi besar,” katanya.