Sejak awal perang di Ukraina, produksi aluminium Tiongkok telah meningkat pesat, dan hampir 80% ekspor bauksit melalui laut saat ini dikirim ke Tiongkok. Ketika Indonesia menerapkan larangan ekspor mulai bulan Juni, ekspor Guinea secara bertahap menggantikan seluruh ekspor bauksit Indonesia, dengan waktu satu tahun -pertumbuhan tahunan sebesar 26% di bulan Juli.
“Kapal curah mendapat manfaat dari peningkatan pengiriman bauksit dan kini mencapai 11% dari permintaan kapal besar. Selain tonase tambahan, pengiriman bauksit menempuh jarak yang lebih jauh dibandingkan Capesize,” kata analis pelayaran BIMCO, Filipe Gouveia. Jarak rata-rata model ini 71% lebih jauh.
Winning International Group akan membentuk armada VLOC di masa depan yang bertanggung jawab atas transportasi laut bauksit dan bijih besi Guinea, yang memperkuat pertukaran perdagangan antara Tiongkok dan Afrika.