Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan Afrika Selatan ingin memanfaatkan sumber daya energi surya dan angin yang berlimpah untuk menempatkan negaranya di garis depan dalam transisi energi ramah lingkungan.
Ia juga meminta komunitas internasional untuk mendukung negara-negara Afrika dalam memperkuat keamanan energi terbarukan.
“Sebagai negara-negara Afrika, kita tidak bisa hanya menjadi pengamat dalam pembangunan kita sendiri. Kita mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan dekarbonisasi perekonomian kita masing-masing sambil mengupayakan pembangunan berkelanjutan.”
Hal ini dimuat dalam buletin mingguan Presiden yang diterbitkan pada tanggal 26 September, yang berfokus pada perlunya mengatasi perubahan iklim.
Presiden mengatakan transformasi lanskap energi Afrika adalah prioritas utama.
Namun dia mengatakan benua ini tidak dapat melakukannya sendiri dan memerlukan dukungan dari negara-negara maju.
Ramaphosa menambahkan bahwa transisi energi perlu dibarengi dengan peningkatan investasi pada teknologi ramah lingkungan yang cerdas, digital, dan efisien.
Ia mengatakan hal ini harus terjadi di sektor padat karbon seperti transportasi, industri, dan ketenagalistrikan.
Ramaphosa lebih lanjut menjelaskan bahwa transisi menuju perekonomian dan masyarakat rendah karbon harus dilakukan secara adil dan inklusif, dan juga harus sesuai dengan keadaan nasional dan rencana pembangunan.