berita industri

Tanzania berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat digital regional

2023-10-07

Dengan diresmikannya Pusat Kompetensi Pendidikan Digital (C-CoDE), Tanzania diharapkan menjadi pusat digital dalam Komunitas Afrika Timur (EAC).

Organisasi ini didedikasikan untuk mendukung transformasi praktik pelatihan dan pendidikan melalui alat dan teknologi digital di Tanzania dan kawasan EAC.

Saat berpidato pada peresmian pusat tersebut pada hari Senin, Direktur Jenderal Sains, Teknologi dan Inovasi di Kementerian Sains dan Teknologi, Profesor Ladslaus Mnyone, menyoroti peran fasilitas tersebut dalam memajukan layanan pendidikan di Tanzania.

Ia mengatakan, merangkul teknologi dan merespons kemajuan teknologi yang pesat memiliki dampak yang signifikan baik pada pengalaman profesional maupun pribadi.

Ia menegaskan: "Kita harus memprioritaskan agenda pendidikan digital untuk memberdayakan peserta didik sekaligus berhati-hati dalam mengatasi potensi dampak negatif TIK dalam proses pembelajaran."

Prof Mnyone juga meminta pemangku kepentingan di sektor TIK untuk mengembangkan rencana strategis nasional di bidang sains, teknologi, dan inovasi untuk meningkatkan literasi digital di Tanzania.

“Meskipun kita berbeda-beda; keinginan bersama untuk memberikan peluang mengatasi tantangan sosial-ekonomi akan mendorong kita maju,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Rektor NM-AIST Profesor Maulilio Kipanyula mencatat bahwa pusat tersebut pada awalnya merupakan sebuah bangunan fisik dan mengatakan bahwa pusat tersebut akan berfungsi sebagai pusat penelitian yang akan menginspirasi generasi pelajar berikutnya dan memberi mereka alat dan pengetahuan yang sangat berharga untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang mendesak. .

Prof Kipanyula mengatakan fasilitas tersebut akan berupaya untuk membawa literasi digital ke tingkat yang lebih tinggi dengan memberikan pengetahuan otentik kepada pelajar melalui fasilitas digital yang mutakhir.

“Di dunia yang semakin didorong oleh teknologi, pendidikan digital tidak mengenal batas,” ujarnya.

Sebanyak 44 lamaran telah diajukan dari 19 negara, namun proposal NM-AIST berhasil lolos dan diumumkan sebagai salah satu dari enam universitas yang memperoleh manfaat dari program ini.

Pusat ini menjadi pusat keunggulan kelima yang diselenggarakan oleh NM-AIST, setelah Pusat Kemajuan Penelitian, Keunggulan dalam Pengajaran dan Keberlanjutan dalam Ketahanan Pangan dan Gizi (CREATES-FNS), Pusat Keunggulan ICT untuk Afrika Timur (CENIT@EA ), Pusat Inkubasi Inovasi Berbasis Data (DDI Incubation Centre), dan Infrastruktur Air dan Energi Berkelanjutan untuk Masa Depan (WISE-Future). Masa Depan (WISE-Futures).

We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept