Arusha: Presiden Samia Suluhu Hassan telah meminta para pemimpin Komunitas Afrika Timur (EAC) untuk mempercepat penghapusan hambatan non-tarif (NTB) untuk meningkatkan prospek dan kekayaan komunitas ekonomi regional.
Dr. Samia mengatakan ini adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mendorong integrasi yang diharapkan, mengingat bahwa hambatan non-tarif menghambat pertumbuhan regional.
Presiden juga mendukung persatuan di antara negara-negara mitra Komunitas Afrika Timur, bahkan ketika blok tersebut menyambut Republik Federal Somalia sebagai anggota terbarunya.
“Kita punya banyak hal yang mempersatukan kita, bukannya memecah belah kita, jangan biarkan diri kita teralihkan oleh isu-isu sepele,” kata Presiden saat memberikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi Kepala Negara Komunitas Afrika Timur ke-23 di Ngurdoto Villa di pinggiran kota. Membelah." .
Dr Samia mengatakan integrasi yang diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat Afrika Timur, dan mendesak para pemimpin lain untuk bersatu.
Saat ini, perdagangan intra-regional mencapai 27%, jauh lebih rendah dibandingkan tingkat UE yang sebesar 70%.
Presiden Tanzania juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Komunitas Afrika Timur Burundi, Evariste Ndayishimiye, yang telah menangani dan menjalankan bisnis komunitas ekonomi regional selama satu tahun masa jabatannya.
Sekretaris Jenderal Komunitas Afrika Timur, Dr Peter Matuki, saat membacakan komunike para Kepala Negara, menantang negara-negara yang belum menyelesaikan kumpulan pandangan mengenai aliansi politik untuk mempercepat proses tersebut pada tanggal 14 Juni tahun depan.
Negara-negara yang belum melakukan hal tersebut antara lain Tanzania, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, dan Uganda.
Sementara itu, masuknya Somalia ke Komunitas Afrika Timur menjadikan total keanggotaan blok ekonomi regional tersebut menjadi delapan.
Hal ini terjadi setahun setelah Republik Demokratik Kongo bergabung dengan Uni Eropa.