MAERSK mengatakan akan melanjutkan pengiriman kapal tanker melalui Laut Merah setelah koalisi pimpinan AS
mulai memberikan keamanan angkatan laut terhadap serangan pasukan Houthi yang didukung Iran, lapor Financial Times London.
Namun raksasa pelayaran Denmark mengatakan pihaknya dapat membatalkan keputusan tersebut jika risikonya menjadi terlalu tinggi.
AP Moller-Maersk dari Denmark mengatakan pihaknya akan berhenti mengubah rute kapal di sekitar Afrika bagian selatan, yang merupakan rute yang panjang dan mahal, dan akan melanjutkan perjalanan melalui Terusan Suez setelah koalisi, Operation Prosperity Guardian, diluncurkan.
Operasi multinasional tersebut, yang diresmikan oleh AS pekan lalu, akan memperkuat satuan tugas angkatan laut di Laut Merah untuk memastikan jalur yang aman bagi kapal-kapal komersial melalui salah satu arteri perdagangan global yang paling penting, di mana mereka menjadi sasaran serangan drone dan rudal dari Houthi. , sebuah kelompok milisi yang berbasis di Yaman.
Kelompok Houthi telah melancarkan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal dalam beberapa pekan terakhir, yang menurut kelompok Houthi merupakan respons terhadap perang Israel melawan Israel.
Hamas, kelompok Palestina yang juga didukung oleh Iran, menghasilkan perubahan terbesar dalam pemerintahan
perdagangan global sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina tahun lalu
“Dengan beroperasinya inisiatif Operation Prosperity Guardian, kami bersiap untuk memungkinkan hal tersebut
kapal untuk melanjutkan transit melalui Laut Merah baik menuju timur maupun barat,” kata Maersk.
Namun Maersk memperingatkan bahwa pihaknya dapat membatalkan keputusan tersebut, tergantung pada risikonya.